Tuesday 4 October 2016

ZIKRULLAH PENGHINDAR KELALAIAN


*SLOT PENAWAR HATI: EDISI 3*

*_Zikirullah Penghidar kelalaian_*

Zikir, adalah makanan rohani. kalau fizikal kita perlu kuat dengan makanan ruji dan lauk, maka, rohani yang bermaya datang dari zikir kepada Allah.

Kalau kita lemah apabila tidak ambil sarapan, maka, rohani kita akan lemah sekiranya jarang berzikir kepada Allah. Akibatnya, kita mudah terjerumus dalam dosa dek tergoda dengan hasutan syaitan dan kehendak nafsu.

Justeru, lidah muslim itu harus sentiasa basah dalam berzikir kepada Allah. Apabila lapang menjengah, maka, ringankan lidah untuk berzikir dan beristghfar.

Dari ‘Abdullah bin Busr, dia berkata bahawa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Ada seorang Arab Badui berkata,

_“Siapa orang yang paling baik, wahai Muhammad?”_ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

_“Yang panjang umurnya dan baik amalnya."_

Yang lain bertanya pula,

_“Wahai Rasulullah, syari’at Islam begitu banyak, memberatkan kami dan sulit kami menjalankan semuanya.”_

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammemberikan saran,

_“Hendaklah lisanmu selalu basah dengan berdzikir pada Allah.”_

(HR. Ahmad 4: 188. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Dengan berzikir, kita akan
meraih apa yang Allah sebut dalam ayat,

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ

_“Maka ingatlah pada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian.”_

(QS. Al Baqarah: 152).

Oleh itu, cara ingin Allah ingat kepada kita, kita perlu ingat Allah.

Selain itu, dengan berzikir, hati akan semakin hidup. Ibnul Qayyim pernah mendengar gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,

الذكر للقلب مثل الماء للسمك فكيف يكون حال السمك إذا فارق الماء ؟

_“Dzikir pada hati seperti air yang diperlukan ikan. Lihatlah apa yang terjadi jika ikan tersebut lepas dari air?”_

dzikir itu dapat menyamai seseorang yang memerdekakan budak, menafkahkan harta, dan menunggang kuda di jalan Allah, serta juga dapat menyamai seseorang yang berperang dengan pedang di jalan Allah.

Sebagaimana terdapat dalam hadits,

مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ . فِى يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ ، كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ

_“Barangsiapa yang mengucapkan ‘Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku, wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli syain qodiir dalam sehari sebanyak 100 kali, maka itu seperti memerdekakan 10 budak.”_

HR. Bukhari no. 3293 dan Muslim no. 2691

Dalam hadits ini digabungkan antara dzikir dan syukur.

Begitu pula Allah Ta’ala menggabungkan antara keduanya dalam firman Allah Ta’ala,

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

_“Kerana itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”_

(QS. Al Baqarah: 152).

Hal ini menunjukkan bahwa penggabungan dzikir dan syukur merupakan jalan untuk meraih bahagia dan keberuntungan.

Selain itu, orang yang bersyukur ialah orang yang selalu berzikir kepada Allah dalam perbuatan dan tingkah lakunya.

*Tazkiyatunnafs edisi 3*
*3 Oktober 2016*
*Unit Tarbiyah GBIQ*

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...